Salam juragan sekalian! Sekedar intermezo dan canda riang sesama fotografer. Setelah bermain di dunia fotografi, tentunya agan-agan sekalian sempat bertemu berbagai macam karakter fotografer, dari yang biasa saja sampai yang super unik. Harap dimaklumi, karena fotografi adalah bagian dari seni, jadi cara orang meng-apresiasi bisa bermacam-macam. Dari pengamatan ane, ada beberapa jenis karakter yang cukup menonjol di kalangan fotografer, yang tidak sedikit diantaranya, cukup menyebalkan bagi orang lain. Berikut karakter-karakter tersebut:
1. Pamer Gear
"Hey, check out my new lens, I just bought it for 2,000 $, I bet you can't make that much in a month."
Semua fotografer pasti menyukai gear yang berhubungan dengan fotografi, tapi apa perlu untuk pamer dan merasa lebih hebat dengan gear mahal? Ingat, gear hanyalah sebuah alat dan sarana untuk berkreasi. Picasso dengan sebatang pensil akan menghasilkan gambar lebih baik daripada anak TK dengan peralatan melukis lengkap. What mater the most is man behind the camera.
2. Debat "Agama"
Big NO NO. Kecuali agan sales dari brand kamera tertentu, untuk apa mendewakan satu merk dan menjelekan merk lainnya? Apakah ada keuntungan tersendiri? Apakah agan dibayar oleh sponsor? Ingat, gear adalah alat. Tidak ada konsep salah-benar / atau bagus-jelek, setiap orang punya cara masing-masing dan punya selera masing-masing, so untuk apa memperdebatkan perbedaan? Mending sama-sama diskusi tentang kesamaan, yaitu sama-sama suka fotografi .
3. Haus Pujian dan Perhatian
"Foto nya kurang bagus nih, soalnya cuma moto pake kamera hengpong" (-sambil berharap ada yang kasih pujian karena foto dengan alat yang ga mainstream)
Kita semua memang butuh penyemangat. Sangat wajar kalau kita ragu apabila hasil foto kita sudah cukup baik dimata orang lain atau belum. Ada banyak forum untuk berbagi kritik tentang fotografi (bahkan di sini ada sub-forum nya), dan ada banyak cara untuk mendapatkan masukan, motivasi, maupun pujian. Tapi ga perlu lebay dengan membombardir postingan foto berulang kali sambil cari justifikasi dengan bilang kalo "gear nya terbatas" dll. Art is art, no mater how you made it, no mater what tool you use to make it, if it's good, it's good! Milikilah rasa percaya diri dan tidak usah takut dikecilkan orang lain.
4. Merasa Paling Hebat dan Tahu Segalanya (Spesies paling banyak dan paling umum ditemui )
"Is that all that you can get? What a sh*tty photo, you doing it all wrong! Let me tell you what to do!"
Kabar buruk: Tidak ada yang perduli seberapa jauh pemahaman teknis agan. Banyak fotografer yang merasa lebih hebat dari fotografer lainnya sehingga terkesan "meng-gurui". Kalau memang ada yang bertanya, alangkah baiknya kalau kita bisa berbagi ilmu dan membahas sesuatu yang kita sukai, tapi kalau ga ada yang tanya, untuk apa membombardir orang dengan komentar "white balance nya ngaco tuh!", "komposisinya amburadul banget!", "fokus nya ga kena tuh!", "ISO nya tinggi banget!", "Masak pake mode P atau Auto? Pake manual dong!", "Ngapain beli D-SLR kalo motret pake mode auto?",dll.
Tidak ada salah benar dalam fotografi. Ingat, fotografi bagian dari seni. Setiap orang punya penilaian dan cara masing-masing. Kecuali orang tersebut memang bertanya dan meminta masukan, untuk apa kita repot-repot berkomentar yang pada akhirnya bisa menyinggung orang lain?
5. Anti Post Processing
#nofilter, #freshoutofcamera, #nosharpening, #noedit
Who cares? Ga ada salahnya memang kalau memang agan lebih suka foto apa adanya tanpa editing, tapi ingat, sekali lagi, fotografi itu bagian dari seni. Ada banyak cara dan selera setiap orang berbeda-beda, kalau ada orang lain yang suka edit foto sedemikian rupa karena menurutnya terlihat lebih baik, so what? Ga perlu lah merendahkan orang lain yang suka edit dengan bilang, "Gile, editan nya banyak banget!", "Fotonya palsu tuh, kebanyakan di-edit.".
6. Meremehkan Newbie
"Udah ngerti fotografi belom? Belajar dulu sana!"
Well, namanya orang baru mau memulai wajar kalau punya banyak pertanyaan. Tidak ada orang yang langsung tahu segalanya, semua lewat proses belajar, termasuk kita. Memang kadang pertanyaan yang dilontarkan terkesan konyol, tapi ingat mereka tidak tahu apa-apa dan baru mau memulai proses pembelajaran, kita dulu melalui masa-masa tersebut. Jangan merendahkan dan men de-motivasi orang yang baru mau belajar. Bahwa orang tersebut memiliki minat untuk belajar fotografi, adalah suatu hal yang baik, kita bisa mendapat teman baru untuk berdiskusi tentang sesuatu yang kita sukai. So, it never hurts to be humble. Kalo emang males jawab, ya ga usah reply, diemin aja sampe ada orang lain yang jawab, simple kan?
Termasuk tipe yang manakah agan? . Tidak ada maksud menyindir atau menydutkan individu tertentu, murni untuk hiburan saja, sukur-sukur kalo bisa bantu mengingatkan dan menjadikan kita fotografer dengan karakter lebih baik .
0 Comment:
Berkomentarlah yang sopan & yang OOT tidak akan ditampilkan
Orang yang berkomentar menggunakan URL akan di Hapus