Peluru, sebuah benda yg sering kita kaitkan dengan sesuatu yg bisa membunuh, sesuatu yg bisa melesat dengan kecepatan tinggi, bahkan beberapa diantaranya bisa melebihi kecepatan suara. Adalah sebuah proyektil dari sebuah senjata api. Peluru merupakan bagian dari perlengkapan amunisi / cartridge. Cartridge juga sering disebut sebagai peluru. Berikut adalah beberapa tentang proyektil yg dilontarkan dari persenjataan ringan dan juga personal firearms seperti pistol, senapan dan shotgun.
HISTORY
Meskipun peluru timbal sudah digunakan pada senjata sejak ribuan tahun lalu, sejarah peluru modern berawal dengan awal munculnya persenjataan. Beberapa saat setelah 1249, telah disadari bahwa bubuk mesiu bisa digunakan untuk melontarkan proyektil dari sebuah tabung dengan ujung terbuka.
Senjata api yg pertama berwujud meriam yg berukuran besar, tetapi senjata api ringan muncul di pertengahan abad ke-14. Proyektil awal berupa sebuah batu atau benda logam lain yg cukup untuk dimasukkan ke dalam tabung / barel senjata, dan pada akhirnya campuran timbal dan timah menjadi bahan yg diminati untuk bahan amunisi pada 1550. Seiring dengan teknik pembuatan yg semakin berkembang dan maju, senjata api dan peluru timbal menjadi sebuah keharusan dalam dunia persenjataan dan diproduksi juga dengan bermacam kaliber (diameter peluru).
Revolusi industri yg terjadi pertama kali menghasilkan perkembangan yg signifikan. Senjata api dengan laras senapan (dengan uliran spiral dalam laras senjata yg berfungsi untuk membuat peluru melakukan gerakan berputar sehingga menstabilkan laju peluru plus meningkatkan akurasi) menyebabkan peluru berbentuk kerucut mulai populer.
MATERIALS
Peluru dibuat dari bahan yg bermacam-macam. Timah atau campuran timah-timbal (timah hitam) merupakan material inti peluru tradisional. Peluru berlapis (jackets bullet) dibuat dari bahan logam, campuran logam, tembaga dan seng. Saat ini sudah banyak jenis bahan untuk pembuatan peluru, misalnya alumunium, bismuth, kuningan, plastik,karet, baja, timah dan tungsten.
DESIGN
Ada beberapa jenis pengggunaan dari amunisi seperti untuk militer, penegak hukum, perburuan, olahraga menembak dan untuk self-defense, masing2 memerlukan performa dan jenis peluru yg berbeda.
Desain peluru tergantung dari desain senjata api dan sebaliknya. Peluru harus bisa / cukup untuk masuk kedalam barel / laras senjata dengan baik. Sebuah peluru yg terlalu kecil tak akan bisa menyentuh uliran pada barel atau dengan kata lain peluru tersebut hanya akan membentur2 dan keluar barel dengan lintasan yg tidak lurus.
Sebaliknya peluru yg terlalu besar akan menyebabkan kemacetan senjata pada larasnya, yg memungkinkan senapan meledak karena tekanan dari dalam. Berat peluru juga harus setara dengan jumlah mesiu dalam selongsong, sehingga peluru bisa dilontarkan dengan kecepatan yg tepat.
Peluru modern saat ini bisa memiliki berbagai macam keunggulan. Beberapa fiturnya diantaranya adalah bentuknya dan material penyusunnya. Kebanyakan peluru memiliki bentuk tabung / silinder dengan ujung yg mengerucut. Peluru yg terbuat dari material lunak seperti timbal (Lead Bullet) memiliki keunggulan dalam “damage” / kerusakan yg dihasilkan pada target.
LEAD BULLET / PELURU TIMBAL
Ujung peluru umumnya berbentuk runcing / kerucut. Ujung yg runcing juga memberikan daya tembus yg tinggi. "Wadcutters" adalah peluru dengan ujung yg tidak runcing, biasanya digunakan pada tembak target dengan sasaran yg terbuat dari kertas. Peluru "Semiwaddercutter" memiliki bentuk ujung kerucut-datar dan digunakan untuk latihan tembak target, berburu atau perlindungan diri (self-defense). Peluru pada tembak target memiliki bobot yg ringan dan didesain untuk kecepatan dan akurasi pada area tembak. Dan tidak disarankan untuk penggunaan selain itu.
Beberapa ujung peluru didesain untuk mengembang pada saat menghantam sasaran. Peluru semacam ini dilarang digunakan oleh pihak militer, tetapi boleh digunakan pada penegak hukum, perlindungan diri dan berburu.
Fitur lain yg memberikan pengembangan peluru adalah “Hollow Tip” / “Hollow Point”, Adalah sebuah peluru berbentuk kerucut dengan bagian ujung yg berongga yg memanjang sampai ke bagian belakang peluru. Ketika peluru ini melesat dan menghantam sasaran, sisi tipis dari bagian yg berongga tersebut mengembang robek kearah luar.
Beberapa peluru memiliki bagian2 yg bisa dibongkar pasang. Diantaranya beberapa peluru memiliki fitur seperti ini adalah "Peluru Sabot", peluru ini memiliki semacam sarung yg menyelubungi peluru ketika sedang ditembakan dan akan jatuh ketanah segera setelah peluru melesat dari senjata.Sabot memungkinkan peluru2 yg lebih kecil bisa ditembakkan dari senjata api yg lebih besar (biasanya Tank) dengan kecepatan yg jauh lebih tinggi daripada ketika peluru tersebut ditembakkan dari senjata api kecil dengan tingkat damage / kerusakan yg lebih besar pula. Seperti pada film Transformers 1, waktu diserang sama Scorponok di gurun itu gan, mereka menembakkan peluru Sabot dari pesawat. .
Beberapa peluru juga bisa mengandung beberapa / banyak peluru kecil atau partikel lain yg akan disemburkan keluar pada saat peluru menghantam sasaran atau pada saat peluru melesat meninggalkan laras senjata. Ini memungkinkan penembak dan skaligus meningkatkan presentase dan kesempatan dalam menjatuhkan sesuatu atau menyebabkan banyak luka pada target yg mudah dilukai, seperti pada peluru shotgun.
Shotgun menembakkan peluru dengan banyak pellet dalam sebuah peluru padat / terbuat dari bahan lunak dan ditembakkan dari laras yg tak berulir, meski beberapa jenis shotgun memiliki laras yg berulir. Sedangkan pada Senapan angin, menembakkan pellet padat dengan bentuk mirip jam pasir, klo yg ini pasti smua udah tau deh
Peluru militer memiliki fitur2 yg khusus, terkadang juga digunakan oleh para penegak hukum dan untuk perlindungan diri. Peluru militer didesain memiliki berat yg lebih berat daripada daripada peluru normal pada bagian belakangnya sehingga peluru bisa berguling2 pada saat menghantam target dan menyebabkan luka yg lebih besar . Seperti pada peluru AK-47
Beberapa peluru militer juga memiliki bahan “Incendiary” (Flammable) / bisa terbakar yg terletak pada dasar peluru sehingga peluru meninggalkan jejak yg bisa terlihat. Ini dikenal dengan nama “Tracer Bullet” karena juga berfugsi sebagai pelacak bagi penembak untuk melihat arah laju peluru dan mengoreksi arah tembakan.Biasanya terdapat tanda warna pada ujung peluru untuk peluru incendiary dan ketika ditembakkan meninggalkan jejak berupa kilatan api yg melesat.
SENAPAN MESIN BROWNING DENGAN INCENDIARY AMMUNITION (Perhatikan Ujung Peluru yg berwarna silver-merah)
PERANG DI PERBATASAN SOVIET DENGAN MENGGUNAKAN INCENDIARY AMMUNITION (Perhatikan kilatan2 lintasan api di langit)
MARINIR A.S YANG SEDANG LATIHAN DENGAN MENGGUNAKAN PELURU INCENDIARY
Bahan Incendiary juga bisa diletakkan pada ujung peluru sehingga bisa menyebabkan kebakaran pada target yg dihantamnya. Peluru militer juga biasanya terbuat dari material yg lebih keras atau biasanya berlapis penuh “Full Metal Jacket”. Peluru ini sering digunakan dalam hal penetrasi / untuk menembus sasaran. Dan biasa dikenal dengan "Armor Piercing Bullets"
Pemburu memiliki spesifikasi tersendiri untuk targetnya. Target yg bergerak cepat tentu saja memerlukan peluru berkecepatan tinggi dan juga peluru yg berbobot ringan. Sasaran yg lebih besar dengan struktur tulang y besar memerlukan peluru yg memiliki daya tembus tinggi dan menimbulkan kerusakan yg besar untuk menjatuhkan sasaran dengan cepat. Banyak peluru berburu didesain untuk mengembang / expand, dan peluru dengan lapisan metal jaket ideal untuk sasaran yg lebih besar.
0 Comment:
Berkomentarlah yang sopan & yang OOT tidak akan ditampilkan
Orang yang berkomentar menggunakan URL akan di Hapus